Blogroll

Selasa, 03 April 2018

Training MTCNA & MTCRE : Time to Live (TTL) ll Blc Telkom Klaten

Om Swastiastu

Pada kesempatan kali ini syaa akan membahas tentang Time to Live atau yang biasa disingkat dengan TTL Sebagai berikut :
Hasil gambar untuk time to live


TTL (Time To Live) adalah suatu nilai pada paket data (header IP) yang menyatakan berapa lama paket tersebut bisa beredar/berjalan -jalan dalam jaringan.
  

Nilai TTL menentukan paket harus diteruskan ke router selajutnya (next hop router) atau di-discard.
Nilai default TTL adalah 64 maksimum 255(8bits) dan nilainya akan berkurang 1 setiap paket data melewati router (layer 3), beberapa saat sebelum forwarded decision.
Router tidak akan melewatkan traffik ke route selanjutknya apabila TTL yang dia terima bernilai 1.



nilai ya ng digunakan untuk menentukan jumlah L3 devices yang bisa dilewati oleh packet (nilai maksimum 255,defaul biasanya 64)

- setiap melewati L3 device nilai TTL berkurang satu

- Apabila packet yang diterima nilai TTL =1 Maka tidak akan diteruskan ke perangkat L3 yang lain

- perubahan ni8lai TTL pada Routeros dilakukan di menu ip firewel mangle

- chain yang digunakan = Prerouting dan postrouting


a. Prerouting adalah proses pendefinisian packet yang akan masuk ke dalam tubuh router melalui interface.

b. POSTROUTING, chain ini merupakan kebalikan dari chain PREROUTING dan terjadi setelah melewati proses lokal di tubuh router. Chain ini bisa kita gunakan untuk penandaan trafik melewati router ataupun yang akan keluar dari tubuh router baik itu tujuannya ke jaringan lokal (intranet) ataupun ke jaringan publik (internet) dan setelah melewati proses lokal pada router. Sebagai contoh disaat kita ingin membuat penandaan trafik yang sudah melewati proses redirect atau pembelokan di internal web proxy mikrotik.

c. Forward adalah proses pendefinisian packet yang sudah masuk di dalam tubuh router untuk diteruskan ke interface selain interface packet tersebut masuk.

 d. input, merupakan suatu chain yang digunakan untuk memproses trafik yang masuk ke tubuh router itu sendiri. Trafik yang masuk ini bisa saja masuk dari inteface publik (internet) atau interface lokal (intranet). Sebagai contoh, misalkan kita melakukan ping dari komputer lokal ke ip router, semisal kita ingin memblokir trafik icmp (ping) ke tubuh router dari jaringan internal, maka bisa kita gunakan chain INPUT pada tabel ip - firewall - filter dengan filtering berdasarkan in-interface, src-address dan protokol 

e. OUTPUT, bisa dibilang chain ini kebalikan dari chain INPUT, yang mana chain ini digunakan untuk memproses trafik yang keluar atau berasal dari tubuh router, tujuannya bisa saja ke jaringan internal (intranet) ataupun jaringan publik (internet). Sebagai contoh, saat kita melakukan cek ping ke detik.com dari terminal mikrotik, request yang kita lakukan tersebut termasuk kedalam chain output. Ataupun disaat kita melakukan remote winbox baik itu dari komputer internal ataupun dari jaringan publik,paket-paket yang dikirimkan oleh router ke akses winbox pada komputer kita juga termasuk kedalam chain output.

Nilai dari TTL akan muncul pada beberapa utilitas jaringan seperti Ping, traceroute, dan utilitas jaringanPathPing  untuk mencoba untuk mencapai komputer host yang diberikan atau untuk melacak rute ke host tersebut.

Kesimpulan :
Time to live(TTL) digunakan tidak hanya dalam mengecek status tapi juga sebagai pembuktian akan berjalannya sebuah akses internet yang sedang kita gunakan.

MUngkin itu yang apat saya bagikan apabila ada kekurangan saya mohon maaf.
Sekian dan Terima Kasih

Om shanti,shanti,shanti Om

0 komentar:

Posting Komentar